Zukri Saad

18 01 2008

Oleh: Nabiel Makarim
Memilih jalur aktifitas yang konfrontatif, bertempo tinggi dan dalam waktu yang lama, menghadirkan pribadi dan pola pikir unik dalam menyikapi berbagai hal. Katakanlah, mainstream berpikir cenderung ke kanan, ia malah kritis melihat kekiri. Hidup penuh waspada, perlu berhati-hati dan tetap dalam koridor keberpihakan kepada rakyat dalam suasana dikotomis pemerintah – rakyat di era Orde Baru (state and society dichotomy), telah membuahkan anak manusia dengan cara pandang yang senantiasa berbeda. Berlainan dari logika umum.
Kesenjangan kaya miskin, disparitas kota – desa, perbedaan tajam pembangunanJawa – luar Jawa dan santiri versus sanbari telah menginspirasi penulis buku unik ini untuk menghadirkan pikiran-pikiran alternatif serta menawarkan berbagai solusi dalam mengatasi problem kemasyarakatan.